Peran Kelompok Perempuan Melalui Koperasi Bulawan
Pembentukan Koperasi Bulawan, Tobongon
Rangkaian pertemuan dengan kelompok perempuan di Desa Tobongoan yang difasilitasi oleh mitra lokal, AMAN di Balai Desa berujung pada pembentukan Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi yang diberi nama Koperasi Bulawan berdiri pada tanggal 2 Juli 2018. Kepengurusan koperasi yang beranggotakan 25 orang ini, diketuai oleh Ibu Helen yang memiliki banyak pengalaman dalam berorganisasi, baik itu organisasi rohani, wanita tani dan PKK. Sementara Ibu Herawati menjabat sebagai sekretaris dan Ibu Yerina menempati posisi sebagai bendahara koperasi.
Tantangan & Harapan bagi Koperasi Bulawan
Pembentukan Koperasi Bulawan menghadapi banyak kendala hingga saat ini. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kebiasaaan masyarakat untuk bergantung kepada tengkulak, atau yang biasa disebut sebagai koperasi harian. Koperasi harian yang dimaksud disini adalah jasa peminjaman uang dalam jumlah besar dengan bunga yang tidak sedikit, cara kerjanya juga tidak berbeda dengan cara kerja tengkulak pada umumnya; pada akhirnya ini akan membebankan masyarakat dalam jangka waktu panjang. Selain itu tingkat pendidikan yang rendah, pola pikir dan kebiasaan yang merugikan ini menyebabkan kaum perempuan di Desa Tobongon ini sulit untuk maju.
Hal ini merupakan kendala sekaligus tantangan bagi Koperasi Bulawan. Para pengurus koperasi merasa tertatang untuk melakukan perubahan terutam terkait dengan peran para perempuan agar dapat menjadi lebih maju. “Para perempuan atau ibu-ibu di Desa Tobongon ini banyak sekali yang masih menganggur dan tidak mempunyai modal untuk melakukan usaha sampingan untuk membantu perekonomian keluarga, “ jelas Ibu Helen.
Oleh karena itu, Koperasi Simpan Pinjam ini diharapkan dapat menjadi media untuk menyampaikan informasi terkait pentingnya peran koperasi dalam membantu keadaan perekonomian keluarga dan juga meningkatkan peran perempuan di Desa Tobongon.
Ibu Helen menambahkan bahwa pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh Program Emas Rakyat Sejahtera yang berada dalam naungan Artisanal Gold Council dan Yayasan Emas Artisanal Indonesia, bekerjasama dengan mitra lokal AMAN – merupakan rangkaian pelatihan yang menginspirasi para kaum perempuan di Desa Tobongon masih terus diharapakan, terutama terkait dengan isu-isu mengenai hak anak dan perempuan. “Pelatihan-pelatihan yang demikian dapat mengubah pola pikir perempuan di desa ini sehingga mereka mengetahui hak mereka dan turut serta dalam peningkatan taraf hidup dan perekonomian keluarga serta meyakinkan para perempuan disini bahwa Koperasi yang sehat dapat membantu terjadi perubahan dalam penghidupan di Desa ini, “ kata ketua koperasi terpilih tersebut.
Sementara Ibu Yerina, selaku bendahara Koperasi Bulawan menyatakan bahwa ia berharap melalui koperasi ini ia mampu menjadi seorang perempuan pemimpin yang berperan aktif di desa ini dalam rangka penyadaran kesetaraan jender dan perubahan faktor ekonomi melalui keterlibatan aktif dalam koperasi perempuan ini. “Saya mau menjadi orang lebih baik dan bijaksana,” tambah Ibu Yerina.